Sunday, December 26, 2010

Tentang Cintaku Part 2

''Masa Sekarang''

Bila ada yg bertanya, apakah diriku iri dgn orang lain? Pasti kujawab tidak, karena sudah terlalu lama dlm kondisi seperti ini. Kadang memang terbesit keinginan, hanya saja merasa tak sanggup. Bagiku semu perkara sudah diatur oleh Tuhan, tinggal menunggu waktunya tiba, pd saat dan waktu yg tepat (pasrah mode: on).

Hingga akhirnya..
Tak sengaja bertemu dgn seorang kakek di pemakaman ayah dan ibu.
Seperti biasa, hr ini adalah peringatan kematian orangtuaku, kecelakaan 10thn yg lalu yg membuatku menjadi yatim piatu. Rasanya sudah lama sekali tak merasakan 'keluarga' itu seperti apa. Ketika kakek itu memelukku, tak berasa air mataku mengalir, tangis pun akhirnya tumpah.
Kakek ini adalah atasan ayah di kantor, org yg dianggap orangtua oleh ayah yg memang yatim piatu.
Setelah tangisku reda kakek bertanya byk hal pdku, kuliah dimana, bekerja dimana, tinggal dimana dan dgn siapa, bagaimana aku menjalani hariku.
Dgn wajah menatap matanya, ku bilang aku cukup kuat dan hebat menjadi yatim piatu sejak SMP, walaupun terseok-seok akhirnya bisa juga menyelesaikan kuliahku, dgn kemampuan dan biaya sendiri. Walaupun sekarang jadi pengangguran karena seminggu yg lalu berhenti kerja karena tak ada kecocokan dgn atasan (alias dipecat). Semakin dikeluhkan maka akan semakin terasa berat, jalani apa adanya.
Kakek itu menangis dan berlutut didepan makam ayah. Kulihat dia begitu terpukul dan bersedih, yg kutahu ayah seperti anaknya sendiri bahkan lebih. Wajar, karena ayahku adalah org terbaik yg pernah ku kenal dan mungkin juga bg org lain.
Ketika diajak makan siang, aku menolak dgn alasan hr ini ada wawancara kerja.
Dalam hati, kuberharap akan bertemu lagi dgn kakek.

''Benar-benar tak terduga''

Dapat kerjaan baru di kantor yg bergengsi bukannya senang, malah dilema. Karena, yg menjadi atasanku adalah satya, sahabat yg juga cowok yg kusakai ketika kuliah. Mestinya bahagia bertemu pujaan hati, hanya saja kini dirinya sudah bertunangan, seperti yg terlihat di jarinya. Aku takut, tak bisa mengontrol perasaan dan mengacaukan pekerjaan. Walaupun masa lalu, tetap saja jantungku berdegup kencang ketika berada di dekatnya.
But..
Aku tak punya pilihan lain, tabungan semakin menipis dan sewa apartemen sudah tertunggak, kalo tak mengambil kesempatan ini, entah bagaimana nanti hidupku selanjutnya.

''Hari Pertama Kerja''

Gugup, tp kurasa harus bisa melewati hari ini karena ini adalah awal, hari esok masih akan berlangsung.
Rasanya jantungku makin berdetak kencang ketika satya (bos cuey!) Menjabat tanganku dan bilang 'senang kau begabung disini', senyumnya itu membuat jantungku berhenti.
Tugasku menerima laporan dr divisi2 lain, menginput dan menelaah laporan tsb sebelum diserahkan ke atasan (satya). Untungnya, ruangan atasan dan staff terpisah, lumayan terhindar tuk bertemu dengannya. Untungnya lagi, staff yg lain orangnya bersahabat, tak butuh waktu lama beradaptasi dgn mereka.

No comments: