Sunday, December 26, 2010

Tentang Cintaku Part 3

''Dua Minggu Berselang''

Rasanya dua minggu ini terasa lebih lama, dgn segenap kemampuan dan alasan diriku mencoba menghindar dr Satya. Ajakan makan siang selalu kutolak dgn berbagai alasan, membawa bekal lah, diajakin teman, g nafsu makan, hingga akhirnya kubilang kondisi kami sudah berubah, bukan lg sbg sahabat atau teman, melainkan antara atasan dan bawahan, lagian dia sudah bertunangan, bagaimana dgn pandangan org lain.
Mau tak mau mesti bercerita dgn rekan kerja (ria, mari, anton, brey dan maya). Kubilang kami teman seangkatan dan 1geng, hanya aja ketika kuliah berakhir kami bertengkar hebat hingga tak bertegur sapa dan kehilangan kontak. Jadinya sekarang terlihat canggung. Untungnya mereka mengerti. Baru 2minggu bekerja bersama mereka, rasanya sudah lama mengenal mereka. Canda tawa, keterbukaan, berbagi info dan tips, humor hingga membuat pekerjaan terasa lebih ringan.
Hingga akhirnya aku tak bisa menolak ajakan satya tuk mengantar pulang. Kini dia punya mobil tak seperti dulu yg naik motor, kelasnya kini berbeda denganku. Di mobil hanya diam-diaman, bingung dan canggung tuk memulai pembicaraan. Satya bilang ini bukan situasi atasan dan bawahan, tetapi teman lama yg baru bertemu (sambil membelokkan mobilnya ke cafe yg biasanya pas kuliah kami datangi).
Rasanya kembali ke masa lalu, ke malam itu, ketika kami bertengkar hebat. Karena aku terlalu membela helyan dan tak mempercayainya. Karena kutau kpn satya berbohong, dan kulihat tanda itu di matanya. Sejak malam itu persahabatan kami berakhir.
Kembali ke masa sekarang..
Satya bilang, sulit baginya tuk menganggap diriku bawahannya, memandang sama dgn staff yg lain, karena kami adalah org yg saling mengenal seperti saudara. Hingga kini tak ada org yg menggantikanku sbg sahabat terbaik, yg memahami kelemahan yg dia miliki. Kehilanganku masih bisa teratasi, tapi melihatku kembali terasa lebih sulit ribuan kali. Kulihat dia benar-benar tertekan.
'apa maumu? Apakah aku mesti berhenti kerja?'
'bukan itu maksudku! Kumohon jadilah temanku lagi, berada di sisiku!'
'apa maksud berada di sisimu?'
'entahlah..ku ingin seperti dahulu, teman bicara, berbagi kisah dan cerita, rasanya hidupku terasa lebih sulit tanpamu. Bolehkah aku meminta seperti itu?'
Tak terasa air mataku pun mengalir mengenang masa2 kuliah dulu. Hidupku pun terasa ribuan kali lebih sulit tanpa dirinya.
'hidupku juga terasa lebih sulit, hanya saja tuk kembali seperti dulu sungguh tak mungkin. Namun, sbg teman biasa yg mendengarkan curhat, kurasa itu mungkin. Kondisi sudah berubah dan waktu tlah berlalu.'

''Bertemu kembali dgn Kakek''

Entah dr mana kakek mengetahui tempat tinggalku, mungkin bg org kaya itu sangatlah mudah. Rasanya tidak enak kakek berada di apartemenku yg sederhana (sangat sederhana malahan). Kadang kakek menyuruh sopirnya tuk menjemputku menemaninya makan siang atau makan malam. Putranya berada di Jepang mengurusi bisnis di sana, cucunya mengurusi bisnis di sini hanya saja telah memiliki rumah sendiri. Jadinya kakek kesepian

No comments: